Kamis, 01 Oktober 2015

cerita dalam bus akdp

Inovasi dalam ber ngamen
Banyak hal memerlukan inovasi untuk bertahan dalam kehidupan yang penuh tantangan. Salah satunya adalah ber inovasi dalam teknik-teknik dalam ber ngamen.
Kalau dulu ngamen konvensional khususnya di bus, hanya ada 2 syarat yaitu orang yg ngamen dan orang yang di ngameni alias audiens pendengar.
Seiring perkembangan jaman, ngamen pun mulai berkembang.
Berikut perkembangan ngamen dari waktu ke waktu :
Ngamenis tanpa alat
Disini hanya ada satu pengamen tanpa instrumen musik, biasanya diawali salam perkenalan dilanjutkan persembahan sebuah dua buah tembang lagu, dan diakhiri salam perpisahan dan yang terpenting adalah peredaran bungkus permen yang dibalik ( tempat menampung bunga-bunga sosial audiens )
Ngamenis menggunakan alat sederhana
Dalam fase ini tidak banyak perubahan, hanya ditambahkan alat musik sederhana berupa kecrekan yang berbunyi crek-crek. Alat ini terbuat dari tutup botol yang di pipihkan dan ditumpuk beberapa lalu dipaku ditengahnya
Ngamenis menggunakan alat musik khusus
Hampir sama dengan ngamenis sebelumnya, hanya saja instrumen yang digunakan adalah instrumen khusus, semisal gitar, dan ini yang mendominasi, gitar biasanya di gunakan oleh ngamenis pria, ngamenis wanita jarang yang menggunakan instrumen jenis ini. Ngamenis wanita lebih suka kecrekan
Duo ngamenis menggunakan alat musik khusus versi 1
Dalam tahap ini salah satu orang memegang gitar dan satunya sebagai biduan atau dua duanya
Duo ngamenis menggunakan alat musik khusus versi 2
Tahap ini selain instrumen gitar, juga digunakan instrumen lain semisal ketipung. Selain tembang tembang yang dibawakan merupakan lagu-lagu yang sedang hits, juga dibawakan lagu-lagu ciptaan pengamen sendiri
Ngamenis menggunakan alat musik elektronik versi 1
Dalam fase ini instrumen musik manual mulai ditinggalkan, dan digantikan alat semacam tape recorder yang dimodifikasi. Bentuknya kotak selutut, dilengkapi pemutar kaset, mik halo-halo untuk bernyanyi, accu untuk power supply alat. Bisa disebut juga karaoke portable. Tahap ini mayoritas digunakan oleh biduanita berdandan menor dan berpakaian seksi, walaupun dalam perkembangannya wanita yang tidak berdandan dan pria tua pun menggunakan tahap ini
1 setengah ngamenis menggunakan alat sederhana
Yang mencolok dari fase ini adalah digunakannya balita untuk mengundang lebih banyak simpati audiens untuk memberi bunga-bunga sosial, biasanya digendong. Tampilan dari 1 setengah solois ini dibuat selusuh mungkin. Instrumen yang digunakan berupa kecrekan
Ngamenis yang disempurnakan
Dalam tahap ini perbedaan yang kentara adalah setelah salam perkenalan akan dibagikan amplop untuk tempat bunga-bunga sosial audiens. Tahap ini perpaduan antara ngamen dan minta sumbangan


Ngamenis menggunakan alat musik elektronik versi 2
Pada tahap ini lebih pada pelaku ngamenis, para pelaku ngamenis lebih beragam dan dari banyak kalangan. Namun untuk instrumen tidak banyak perubahan berarti
Trio ngamenis
Terdiri dari 3 atau 3,5 personel, biasanya terdiri dari 2 orang pemain instrumen sekaligus penyanyinya ditambah seorang pengambil bunga-bunga sosial yang menggendong balita
Grup alternative ngamenis
Untuk fase ini segmentasi moda transportasi umum sebagai pangsa pasarnya lebih luas lagi, biasanya pelaku grup alternative melakukan show-swow di gerbong-gerbong kereta api, hanya saja untuk saat ini tidak banyak yang eksis, karena di kereta api sekarang ada larangan show di atas gerbong kereta api

Namun begitu, meski dalam dunia per ngamen an sudah sangat berkembang. Tetap saja di masing-masing tahapan memiliki seniman-seniman yang masih loyal dan akan terus menjalankannya karena itu adalah panggilan hati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar